JAKARTA--MI: Dengan membuat sel surya berbahan baku Titanium dioksida (TiO2) yang diproses hingga seukuran nano (10 pangkat minus sembilan meter), konversi cahaya matahari membuat listrik menjadi sangat efisien. Nanoteknologi meningkatkan sensitivitas sel surya sehingga konversi cahaya matahari menjadi energi listrik lebih efisien kata Dosen Fakultas Teknik UI Akhmad Herman Yuwono, peraih hibah Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) untuk risetnya, di Jakarta, Selasa. Panel surya yang biasa digunakan untuk membangkitkan listrik di daerah terpencil masih diimpor dan sangat mahal. Ia memberi contoh, panel surya yang biasa dijual di pasar berbahan baku silikon harganya mencapai Rp5 juta per panel. Jika penggunaan panel surya untuk menghasilkan listrik ini bisa lebih efisien, tentu dana pembelian panel ini bisa lebih murah, kata Akhmad yang mengajukan proposal riset tersebut bersama dua rekannya dalam satu tim. Saat ini, urainya, bahan baku sel surya TiO2 sudah mulai sering diriset untuk menggantikan bahan baku silikon, karena pembuatannya sederhana dan investasi pabriknya tak perlu dana besar seperti halnya pabrik silikon. Pengembangan struktur nano, lanjut dia, secara khusus ditujukan untuk memperoleh perilaku transpor elektron dan penghasil muatan yang diinginkan sel surya sehingga mampu meningkatkan daya sensitivitas konversi cahaya matahari menjadi listrik hingga delapan persen. Ia berharap, ke depan Indonesia yang merupakan negeri kepulauan dan membutuhkan banyak pembangkit listrik tenaga surya segera mampu membangun pabrik sel surya sendiri setelah mulai ditemukannya bahan baku pengganti yang proses pembuatannya lebih murah. Bersamaan dengan itu tentu saja perlu menggunakan nanoteknologi yang membuat sel surya lebih efisien, katanya. Saat ini, ujarnya, juga sedang mulai dirintis riset-riset yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai zat pewarna yang digunakan untuk meliputi TiO2 sehingga makin sensitif menangkap cahaya matahari untuk dikonversi sebagai listrik. (Ant/OL-01) Sumber: Media Indonesia Online http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NjEyNjg= |
Entri Populer
-
FEBRYAN ANDINATA 093244015/FR09 OLAHRAGA ADALAH UANG Olahraga merupakan suatu kegiatan yang bisa kita lakukan, untuk mengisi waktu ...
-
Teknik nanoteknologi ultrasonik yang dikembangkan oleh para peneliti dari University of Nottingham memungkinkan para tenaga medis untuk me...
-
Jepang dan AS merupakan dua negara terdepan dalam riset nanoteknologi. Berdasarkan data tahun 2002, pemerintah Jepang mengeluarkan dana rise...
-
Setelah hampir lima dekade perkembangan teknologi informasi, kini mulai terasa adanya revolusi di bidang yang maju pesat ini. Perkembang...
-
TEMPO Interaktif , Oslo - Tiga orang ilmuwan, Saul Perlmutter, Brian P., dan Adam G. Riess, berbagi Anugerah Nobel bidang fisika tahun 201...
-
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Kakak beradik, Arival (13) dan Taufik Aditya Utama (15) asal Bojongsoang Kabupaten Bandung menemukan antivirus...
-
Departemen Iptek BBC News, 17 Pebruari melaporkan bahwa ahli ahli fisika dunia telah berhasil menciptakan peralatan anti sinar laser yang...
-
Posted on Oktober 23, 2010 by andreasnove osted on Oktober 23, 2 Keajaiban fisika dan nanoteknologi yang fantast...
-
Posted by agil on 2/02/11 • Categorized as Berita , Internasional NASA Umumkan Penemuan Planet Alien – Berita Terbaru , Set...
-
Teknologi bergerak sedemikian cepatnya sehingga dalam waktu tidak lama lagi seluruh dunia akan berubah besar-besaran. Teknologi-teknologi ba...
Kamis, 28 April 2011
Nanoteknologi Jadikan Listrik Sel Surya Efisien
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar