Entri Populer

Sabtu, 08 Oktober 2011

Ilmuwan Penemu Nasib Alam Semesta Sabet Nobel Fisika

TEMPO Interaktif, Oslo - Tiga orang ilmuwan, Saul Perlmutter, Brian P., dan Adam G. Riess, berbagi Anugerah Nobel bidang fisika tahun 2011 atas penemuan alam semesta yang berkembang semakin cepat. Ketiganya meraih hadiah uang sebesar US$ 1,4 juta.

"Ilmuwan ini menemukan bahwa alam semesta berakhir beku seperti es," tulis komite Anugerah Nobel dalam siaran pers hari ini, Selasa 4 Oktober 2011.

Ketiga ilmuwan ini melakukan penelitian terpisah terhadap belasan ledakan bintang (supernova) di kedalaman langit. Pada 1998 mereka mengungkap hasil pengamatan yang dilakukan. Hasil tersebut mengejutkan dunia kosmologi karena semakin besar jarak alam semesta yang dilihat semakin cepat galaksi-galaksi menjauh.

Temuan ini merupakan lanjutan dari ilmuwan Edwin Hubble pada paruh pertama abad lalu yang menyebutkan alam semesta mengembang. Temuan tersebut masih menyisakan tanda tanya mengenai nasib alam semesta, apakah alam semesta akhirnya runtuh atau terus mengembang semakin cepat. "Anugerah ini membuat lutut saya gemetar," ujar salah seorang peraih Nobel bidang fisika, Brian P. Schmidt, dalam sesi wawancara dengan komite Nobel.

Lalu apakah yang menyebabkan alam semesta mengembang semakin cepat? Penelitian berikutnya menyebutkan energi gelap (dark energy) sebagai biang keladinya. Energi ini menguasai 70 persen materi di alam semesta. Energi gelap sudah ada dalam kertas coretan Albert Einstein saat mempelajari alam semesta. Ketika itu Einstein membuang faktor energi gelap dari persamaan. Belakangan Einstein menyebut penghapusan ini sebagai kesalahan terbesar yang pernah dilakukannya.

Kini setelah 13 tahun ditemukan pengembangan alam semesta yang semakin dipercepat akibat energi gelap mendapat posisi prestisius dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

PENEMUAN TERBARU YANG MENGGEGERKAN TEORI FISIKA MODERN

Belum lama berselang, tepatnya tanggal 5 Juni yang lalu, suatu berita
besar iptek muncul dari sebuah konperensi fisika “Neutrino 98″ yang
berlangsung di Jepang. Neutrino, salah satu partikel dasar yang jauh lebih
kecil daripada elektron, ternyata memiliki massa, demikian laporan dari
suatu tim internasional yang tergabung dalam eksperimen
Super-Kamiokande. Tim ahli-ahli fisika yang terdiri dari kurang lebih 120 orang dari
berbagai negara termasuk AS, Jepang, Jerman, dan Polandia tersebut
melakukan penelitian terhadap data-data yang dikumpulkan selama setahun oleh
sebuah laboratorium penelitian neutrino bawah tanah di Jepang.

Jika laporan ini terbukti benar dan dapat dikonfirmasi kembali oleh tim
lainnya maka akan membawa dampak yang sangat luas terhadap beberapa
teori fisika, terutama pembahasan mengenai interaksi partikel dasar, teori
asal mula daripada alam semesta ini serta problema kehilangan massa
(missing mass problem) maupun teori neutrino matahari.

Neutrino, atau neutron kecil, adalah suatu nama yang diberikan oleh
fisikawan dan pemenang hadiah Nobel terkenal dari Jerman: Wolfgang Pauli.
Neutrino adalah partikel yang sangat menarik perhatian para fisikawan
karena kemisteriusannya. Neutrino juga merupakan salah satu bangunan
dasar daripada alam semesta yang bersama-sama dengan elektron, muon, dan
tau, termasuk dalam suatu kelas partikel yang disebut lepton. Lepton
bersama-sama dengan enam jenis partikel quark adalah pembentuk dasar semua
benda di alam semesta ini.

Ditemukan secara eksperimental pada tahun 1956 (dalam bentuk anti
partikel) oleh Fred Reines (pemenang Nobel fisika tahun 1995) dan Clyde
Cowan, neutrino terdiri dari 3 rasa (flavor), yakni: neutrino elektron,
neutrino mu dan neutrino tau. Neutrino tidak memiliki muatan listrik dan
selama ini dianggap tidak memiliki berat, namun neutrino memiliki
antipartikel yang disebut antineutrino. Partikel ini memiliki keunikan karena
sangat enggan untuk berinteraksi. Sebagai akibatnya, neutrino dengan
mudah dapat melewati apapun, termasuk bumi kita ini, dan amat sulit untuk
dideteksi.

Diperkirakan neutrino dalam jumlah banyak terlepas dari hasil reaksi
inti pada matahari kita dan karenanya diharapkan dapat dideteksi pada
laboratorium di bumi. Untuk mengurangi pengaruh distorsi dari sinar
kosmis, detektor neutrino perlu ditaruh di bawah tanah. Dengan mempergunakan
tangki air sebanyak 50 ribu ton dan dilengkapi dengan tabung foto
(photomultiplier tube) sebanyak 13 ribu buah, tim Kamiokande ini menemukan
bahwa neutrino dapat berosilasi atau berganti rasa. Karena bisa
berosilasi maka disimpulkan bahwa neutrino sebenarnya memiliki massa.

Penemuan ini sangat kontroversial karena teori fisika yang selama ini
kerap dipandang sebagai teori dasar interaksi partikel, yakni disebut
teori model standard, meramalkan bahwa neutrino sama sekali tidak
bermassa. Jika penemuan neutrino bermassa terbukti benar maka boleh jadi akan
membuat teori model standard tersebut harus dikoreksi.

Penemuan neutrino bermassa juga mengusik bidang fisika lainnya yakni
kosmologi. Penemuan ini diduga dapat menyelesaikan problem kehilangan
massa pada alam semesta kita ini (missing mass problem). Telah sejak lama
para ahli fisika selalu dihantui dengan pertanyaan: Mengapa terdapat
perbedaan teori dan pengamatan massa alam semesta? Jika berat daripada
bintang-bintang, planet-planet, beserta benda-benda alam lainnya
dijumlahkan semua maka hasilnya ternyata tetap lebih ringan daripada berat
keseluruhan alam semesta.

Para ahli fisika menganggap bahwa terdapat massa yang hilang atau tidak
kelihatan. Selama ini para ahli tersebut berteori bahwa ada partikel
unik yang menyebabkan selisih massa pada alam semesta. Namun teori
semacam ini memiliki kelemahan karena partikel unik yang diteorikan tersebut
belum pernah berhasil ditemukan.

Dari hasil penemuan tim Kamiokande ini dapat disimpulkan bahwa ternyata
partikel unik tersebut tidak lain daripada neutrino yang bermassa.

Menurut teori dentuman besar (Big Bang) alam semesta kita ini bermula
dari suatu titik panas luar biasa yang meledak dan terus berekspansi
hingga saat ini. Fisikawan Arno Penzias dan Robert Wilson (keduanya
kemudian memenangkan hadiah Nobel fisika tahun 1978) pada tahun 1965
menemukan sisa-sisa gelombang mikro peninggalan dentuman besar yang sekarang
telah mendingin hingga suhu sekitar 3 Kelvin. Namun salah satu hal yang
masih diperdebatkan adalah masalah ekspansi alam semesta itu sendiri.
Apakah hal ini akan terus menerus terjadi tanpa akhir? Penemuan neutrino
bermassa diharapkan akan bisa menjawab pertanyaan yang sulit ini.

Bayangkan suatu neutrino yang sama sekali tidak bermassa, seperti yang
diperkirakan selama ini. Gaya gravitasi tentu tidak akan berpengaruh
sama sekali pada partikel yang tidak memiliki berat. Namun apa yang
terjadi jika neutrino ternyata memiliki berat? Dalam jumlah yang amat sangat
banyak neutrino-neutrino ini tentu akan bisa mempengaruhi ekspansi alam
semesta. Tampaknya ada kemungkinan ekspansi alam semesta suatu saat
akan terhenti dan terjadi kontraksi atau penciutan kembali jika ternyata
neutrino memiliki massa.

Terakhir masih ada satu lagi problem fisika yang akan diusik oleh hasil
penemuan ini yaitu problem neutrino matahari, dimana terjadi selisih
jumlah perhitungan dan pengamatan neutrino yang dihasilkan oleh matahari
kita.

Untuk keabsahan penemuan ini tim internasional dari eksperimen super
Kamiokande dalam laporannya juga mengajak tim-tim saintis lainnya untuk
mengkonfirmasi penemuan mereka. Namun menurut pengalaman di masa lalu,
laporan osilasi neutrino dan neutrino bermassa selalu kontroversi dan
jarang bisa dikonfirmasi kembali.

Untuk sementara ini para ahli harus sabar menunggu karena eksperimen
semacam ini hanya bisa dilakukan oleh segelintir eksperimen saja di
seluruh dunia. Yang pasti jika hasil penemuan ini memang nantinya terbukti
benar maka jelas dampaknya akan sangat terasa pada beberapa teori fisika
modern.

Anti-Laser Sebuah Penemuan Baru Di Bidang FISIKA

Departemen Iptek BBC News, 17 Pebruari melaporkan bahwa ahli ahli fisika dunia telah berhasil menciptakan peralatan anti sinar laser yang pertama kali.
Peralatan anti laser tersebut dirancang bangun oleh tim dari Yale University, peralatan tersebut mampu menyerap berkas sinar laser secara keseluruhan/
Tetapi penemuan ini tidak dimaksudkan untuk tujuan senjata anti laser yang berkekuatan besar. Demikian pernyataan tim ilmuwan yang menemukan.

Maksud dan tujuan penelitian ini madalah untuk supercomputer generasi mendatang, yang menggantikan komponen computer dengan cahaya bukan dengan komponen elektronika.
Professor Douglas Stone dan anggota tim dari Yale University sepenuhnya telah mengembangkan teory tentang peranan zat yang mampu dijadikan bahan dasar laser.

• Sinar Laser Misterius

Berdasar rancangan sinar laser yang berkembang akhir akhir ini, yang dihasilkan oleh peralatan khusus yang tidak mengacu pada konsep laser tradisional, Professor Stone mengemukakan bahwa rancang bangun peralatan anti laser tersebut berdasarkan teory yang ada untuk membentuk sinar laser.

Teori yang diusungnya juga mampu merancang penguatan sinar (amplifying light) dalam proses pengumpulan sinar. Oleh karena itu dengan teori tersebut pula mereka merancang peralatan penyerap berkas sinar laser yang dihasilkan tersebut.

• Cara Yang Biasa untuk Membentuk Sinar Laser

1. Sinar yang dihasilkan dari pengumpulkan berkas sinar (A laser is a device that can produce a beam of coherent light )

2,Sinar ini dihasilkan karena effek lompatan energi atau lompatan electron. Karena electron mampu menghasilkan cahaya (The beam is produced using a quantum effect, whereby electrons can be made to emit light)

3.Sinar Laser dibentuk dari perlakuan electron dalam dengan tingkat energi medium, biasanya dengan energi tenaga listrik (That is achieved by stimulating electrons inside a gain medium, typically using an electric current).

4.Dengan menggunakan resonator berkas sinar dikuatkan untuk membentuk berkas sinar laser (Resonators are used to amplify the light produced to form the intense beam).

Peralatan yang dirancang oleh ilmuwan menghasilkan dua berkas sinar laser dengan frekuensi gelombang cahaya yang berbeda, Perbedaan ini disebabkan penggunaan silicon yang membentuk ruang optic. Silikon dan ruang optiknya tersebut akan menangkap berkas laser dan meluruhkan semua energinya.

Pada la[pran ilmiah yang dipublikasikan oleh “ the journal Science “ mereka berhasil mendemonstrasikan kemampuan anti-lasr yang mempu menyerap 99.4 per cent sinar laser. Untuk panjang gelombang tertentu.

• Kecepatan Cahaya.

Berbedanya panjang gelombang yang masuk mampu secara efektif mematikan atau mengaktifkan peralatan tersebut, sehingga kelebihan ini bisa digunakan untuk merancang saklar boptic. Demikian dilaporkan oleh Professor Stone pasa BBC News.
Merancang bangun pealatan yang dapat menyerap gelombang cahaya dalam kisaran yang luas adalah hal yang sederhana, tetapi merancang peralatan untuk panjang gelombang tertentu membutuhkan perhitungan optic, demikian lebih lanjut Professor Stone menuturkan.

Keuntungan besar dari ditemukan alat ini, adalah penggunaan silicon yang sebagian besar telah digunakan dalam computer. Energi yang dihasilkan laser salah satunya adalah energi panas, maka anti laser ini mampu untuk meredam energi panas ini.

Bocah 13 Tahun Asal Bandung Temukan Software Antivirus Baru


REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Kakak beradik, Arival (13) dan Taufik Aditya Utama (15) asal Bojongsoang Kabupaten Bandung menemukan antivirus yang kemudian diberinama “Artav” (Arival Taufik Anti Virus). “Anti virus ini kami temukan karena kebutuhan, komputer saya sering kena virus sehingga saya mencoba untuk menemukan antivirusnya dan berhasil,” kata Arival di Bandung, Kamis.
     Arival merupakan pelajar kelas 8 SMP Nageri 24 Kota Bandung sedangkan kakaknya merupakan pelajar kelas 1 SMA Negeri 25 Kota Bandung.
      AntiVirut Artav sendiri ditemukan oleh kakak beradik itu sekitar April 2010 lalu, dan hingga saat ini sudah banyak digunakan oleh para pengguna komputer. Ia sendiri melakukan sosialisasi pertamanya kepada teman-temannya untuk memprotek program game.
      “Awalnya saya jual prorgam Artav ke teman-teman seharga Rp5.000. Mereka senang bisa menangkal virus,” kata Arival.
      Ia mengakui, dirinya membuatkan program, sedangkan desainnya dibuatkan oleh kakaknya, Taufik. Penemuan antivirus itu sendiri diakui olehnya bukan kebetulan namun hasil kerja kerasnya selama mengutak atik komputer.
       Penemuan hebat pelajar tersebut akhirnya disambut oleh perusahaan operator seluler XL Axiata untuk kemudian memfasilitasi pendaftaran hak paten untuk temuan kedua pelajar jagoan komputer asal Bandung itu.
“Saya akan buatkan antivirus untuk program mobile. Artav ke depan akan dikembangkan untuk layanan berbayar dan bebas (free),” kata Arival yang pengagum pemilik Microsoft, Bill Gates itu.
        Ia mengaku senang karua antivirusnya akan difasilitasi untuk mendapat hak paten. Sehingga hal itu memacunya untuk terus mengembangkan antivirus lainnya, termasuk program-program yang bermanfaat lainnya.
         Uniknya, kedua bocah jenius itu tidak memiliki latar belakang pengetahuan IT dari keluarganya. Ayahnya merupakan pensiunan karyawan di perusahaan elektronika. Hebatnya lagi kedua kakak beradik itu lebih banyak merampungkan antivirus Artav itu di warung internet atau warnet.
       “Saya senang komputer dan internet, sehingga tahu persis terkait virus, Arival juga sama sehingga kami sering kerja sama dan saling melengkapi,” kata Taufik yang pelajar SMA 25 Kota Bandung itu.
        Sementara itu Vice President XL Axiata Central Region, Kencono Wibowo menyebutkan, pihaknya memfasilitasi agar antivirus yang ditemukan kedua bocah itu mendapatkan hak paten. “Kami apresiasi terhadap karya mereka, salah satunya memfasilitasi peralatan laptop dan memfasilitasi hak paten bagi penemuan mereka,” kata Kencono Wibowo menambahkan.

NASA Umumkan Penemuan Planet Alien

NASA Umumkan Penemuan Planet AlienBerita Terbaru, Setelah sebelumnya NASA menemukan sebuah planet alien atau ekstra surya terbaru hasil misi pesawat antariksa Kepler, akhirnya NASA mengumumkan penemuannya pada Rabu (2/2/2011), yang disebut exoplanet karena memiliki orbit bintang daripada matahari. Pengumuman dilakukan dalam sebuah briefing pada pukul 13.00 waktu setempat atau 3 Februari pukul 01.00 WIB. Dalam briefing tersebut hanya membahas mengenai temuan planet ekstra surya terbaru itu.


Pengumuman resmi di situs NASA mengungkapkan, “Data yang di-release akan memperbarui jumlah kandidat planet. Data berdasarkan observasi yang dilakukan antara tanggal 2 Mei – 17 Sepetember 2009.” Pertemuan akan mengikuti jadwal yang telah dirilis hari ini.
Hadir dalam pertemuan itu, pihak yang terkait misi Kepler. Diantaranya Douglas Hudgins dari Kepler Program Sceintist NASA, William Borucki dan Jack Lissauer yang menjadi investigator misi Kepler di Ames Research Center NASA serta Debra Fischer, professor astronomi dari Yale University. Seperti yang dikutip Tribunnews sebelumnya dari CNN, Selasa (11/1/2011), sebuah pesawat ulang-alik NASA berhasil mendeteksi sebuah planet berbatu-batu dan merupakan planet terkecil yang pernah ditemukan di luar sistem tata surya.
Planet yang disebut exoplanet, karena memiliki orbit bintang ketimbang matahari, disebut Kepler-10b. Memiliki ukuran 1,4 ukuran diameter bumi dan berhasil dikonformasi setelah data dikumpulkan selama delapan bulan. Planet bebatuan yang mirip bumi pertama kali ditemukan oleh Kepler.
“Seluruh kemampuan Kepler berhasil dikonvergensi menjadi sebuah bukti yang solida dari planet berbatu yang menggunakan orbit bintang ketimbang mengorbit di sistem tata surya,” demikian dikatakan Natalie Batalha, kepala sains dari dari misi NASA. Ukuran Kepler 10b dan juga komposisi berbatu lebih mirip bintang ketimbang planet bergas yang memiliki air dan sangat jauh dari bentuk bintang. Demikian keterangan disampaikan NASA. Meski demikian, NASA mengatakan jika model planet ini sangat kecil untuk disebut bintang karena ukurannya 20 kali lebih kecil ketimbang Mercury. Bintang Kepler -10b memiliki jarak 560 tahun perjalanan cahaya ke bumi.